Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih aplikatif dalam materi MUNAKAHAT pada mata pelajaran PAI di SMA, maka digunakan metode pembelajaran role playing (bermain peran). Metode ini dimaksudkan agar siswa merasakan perannya secara langsung.
Bermain peran ini dìwujudkan dalam bentuk SIMULASI AKAD NIKAH. Dalam kegiatan simulasi ini dimainkan semua peran yang ada dalam prosesi akad nikah, bahkan termasuk hal-hal lain yang terkait dengan tradisi hajatan masyarakat di Indonesia.
Semua rukun dalam akad nikah diperankan oleh siswa. Peran sebagai pasangan pengantin, wali nikah, saksi, dan penghulu menjadi inti peran yang dimainkan.
Peran pendukungnya adalah peran sebagai orang tua pengantin pria dan wanita, perwakilan pihak pengantin pria dan wanita, MC, pembaca al-Quran dan saritilawahnya.
Juga peran pelengkap sebagai WO (Wedding Organizer), dan upacara adat.
Antusiasme anak-anak sangat kelihatan dalam kegiatan ini. Semangat mereka dalam melalui tahapan-tahapan prosesi begitu luar biasa. Beberapa anak yang dalam kegiatan belajar di kelas kurang respon, namun saat kegiatan simulasi ini nampak antusias.
Yang ingin diberikan kepada siswa melalui kegiatan ini adalah mereka dapat merasakan situasi yang natural saat dilangsungkan prosesi akad nikah. Mulai dari proses persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi.
A. Persiapan
1. Proses persiapan yang dilakukan adalah menyusun personel untuk kegiatan simulasi. Pada tahap ini anak-anak biasanya saling lempar dan tunjuk peran kepada temannya. Alasannya malu dan tidak siap, walaupun ketika sudah ditunjuk mereka siap juga. Setelah fix peran mereka, dilanjut dengan persiapan materi berupa teks yang akan dibaca atau dihafalkan.
2. Menentukan alat dan bahan yang dibutuhkan. Saya sering menyebutnya dengan istilah bagian property, biar rada keren sedikit. Meliputi bahan-bahan dekorasi pelaminan, mas kawin dan seserahan.
3. Menentukan menu makanan yang akan disajikan dalam resepsi. Bisa makanan ringan atau berat tergantung kemampuan anak-anak untuk patungan.
4. Pakaian yang akan dikenakan oleh pengantin dan peran-peran lainnya. Biasanya mereka minimal menggunakan jas untuk pengantin dan batik untuk peran lainnya.
B. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan simulasi, anak-anak memerankan diri sesuai dengan peran yang disepakati. Pada tahap ini mulai kelihatan keseriusan yang jarang muncul. Mereka biasanya terbawa situasi dan kondisi sehingga serius dalam melaksanakan perannya masing-masing
C. Evaluasi
Pada tahap ini dinilai kerja siswa dalam bermain peran pada simulasi akad nikah.
Aspek penilaian yang dilakukan meliputi:
1. Kerjasama siswa dalam role playing
2. Kelengkapan rukun nikah
3. Perlengkapan pendukung; teks sambutan, ijab qabul, khutbah nikah, susunan acara
4. Ketertiban dan kekhusyu'an dalam pelaksanaan akad nikah
5. Video pendek kegiatan: 5 - 7 menit
Akhirnya, besar harapan dari kegiatan ini anak-anak mendapatkan pengalaman tak terlupakan dari kegiatan sakral pernikahan.
Dan pada saatnya nanti mereka paham tentang ketentuan-ketentuan dalam munakahat. Mana yang rukun dan sesuai ajaran agama yang harus ada serta mana yang sebatas tradisi dan kebiasaan masyarakat yang boleh tidak ada.
Disamping itu, pengalaman mereka mengelola sebuah event diharapkan menjafi bekal profesi saat mereka terjun di dunia kerja.
Bisa jadi entertainer, Wedding Organizer, catering, penghulu, public speaker dan enterpreuner.
Semoga sukses untuk para muridku..
VIDEO LAPORAN KEGIATAN SIMULASI AKAD NIKAH TAHUN PELAJARAN 2022-2023:
|1|
VIDEO SIMULASI AKAD NIKAH 12 MIPA1
|2|
VIDEO SIMULASI AKAD NIKAH 12 MIPA2
|3|
|4|
VIDEO SIMULASI AKAD NIKAH 12 MIPA4
|5|
|6|
VIDEO SIMULASI AKAD NIKAH 12 AKL1
|7|
|8|
VIDEO SIMULASI AKAD NIKAH 12 AKL3
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
|1| Susunan Acara
|2| Sambutan Keluarga Pengantin Pria
|3| Sambutan Keluarga Pengantin Wanita
|4| Khutbah Nikah
|5| Ijab Qabul
Cerdasun pak Wahidun satu
BalasHapus