Proses pendidikan adalah upaya seorang pendidik dalam membuka cakrawala berfikir siswa dan membimbingnya ke arah yang lebih baik sesuai dengan tujuan diciptakannya manusia atau fitrahnya.
Fitrah penciptaan seorang hamba (’abid) Tuhan adalah untuk mengabdi kepada-Nya, maka tugas seorang pendidik adalah menjadikan peserta didik sebagai hamba Tuhan yang taat dan patuh terhadap segala aturan-NYA. Untuk mencapai idealitas tersebut, yang harus sesegera mungkin ditanamkan adalah adab atau etika diniyah (keagamaan) kepada peserta didik sebagai bekal dalam mengarungi kehidupannya.
Etika diniyah merupakan asas-asas atau tata nilai yang berkaitan dengan perilaku seorang umat beragama dengan dasar ajaran agama yang dianutnya.
Ada banyak etika atau adab dalam hidup beragama berdasarkan ajaran Islam. Berikut ini saya sampaikan tiga etika diniyah yang seyogyanya diprioritaskan untuk ditanamkan kepada peserta didik.
| 1 | Etika Berpakaian
Etika ini dijelaskan dalam Q.S. Al-A’raf ayat 26:
Artinya; ”Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan, dan pakaian takwa itulah yang paling baik, yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat”.
Etika dalam berpakaian begitu penting untuk diberikan kepada siswa. Seiring dengan perkembangan dunia yan makin cepat, apalagi dalam era dunia digital saat ini, para siswa begitu mudah mengakses cara berpakaian setiap orang dari berbagai suku, bangsa, tradisi dan budaya.
Dari model pakaian yang terbuka sampai yang tertutup. Dari yang biasa-biasa sampai yang aneh dan nyentrik, semua begitu mudah untuk diakses oleh anak-anak kita melalui jaringan online.
Disinilah urgensi menanamkan etika berpakaian kepada para siswa. Kita berikan pemahaman tentang batasan aurat laki-laki dan perempuan. Kepantasan model pakaian dalam berbagai situasi. Kemudian baru keindahan model pakaian yang cocok untuk dikenakan.
Poinnya adalah, kepatuhan kepada tata cara berpakaian yang sesuai dengan syari'at haruslah menjadi prioritas sebelum pada pertimbangan-pertimbangan yang lain.
| 2 | Etika Berbicara
Etika berbicara sangat penting diberikan kepada siswa. Saat mereka berinteraksi dengan orang lain membutuhkan cara komunikasi yang baik dan benar.
Sebagai bangsa Timur tentu sopan santun sangat dijunjung tinggi. Berbicara dengan teman sebaya, dengan orang yang lebih tua, bahkan dengan orang yang usianya lebih muda juga ada tata kramanya.
Saat ini, dikarenakan pengaruh budaya Barat, anak-anak kita cenderung mengabaikan tata krama ini. Yang bikin miris lagi adalah kata-kata kasar, kurang sopan, jorok dan intonasi yang kurang tepat sudah menjadi bahasa keseharian mereka.
Dalam hal ini Islam memberikan tuntunan sebagaimana dijelaskan dalam Q.S. al-Hujurat ayat 2:
Artinya; "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari.”
Jadi, agama mengajarkan agar saat berbicara kita menggunakan bahasa, kalimat dan intonasi yang baik agar lawan bicara merasa nyaman dalam berkomunikasi.
| 3| Etika Bertamu
Saat bertamu, seorang muslim harus memperhatikan etika atau adab. Sebagai seorang tamu ia harus tahu diri dalam bertindak di rumah orang lain. Pakaian yang dikenakan haruslah sopan. Dan waktu berkunjungpun harus diperhatikan. Jangan sampai karena waktunya tidak tepat justru mengganggu tuan rumah, sehingga tujuan semula untuk silaturahmi tidak tercapai.
Allah berfirman dalam Q.S. An-Nur ayat 27:
Artinya; "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta ijin (isti’dzan) dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu agar kamu selalu ingat”. Meminta ijin (isti’dzan) ketika bertamu ini berfungsi untuk memberitahukan kepada pemilik rumah, sehingga pemilik rumah memiliki kesempatan untuk mengambil keputusan, apakah akan bersiap-siap menerima ataukah tidak.
Intinya adalah seorang tamu harus ijin lebih dulu saat hendak memasuki rumah orang lain. Pada saat bersamaan, tuan rumah juga harus memperlakukan tamu dengan perlakuan yang istimewa. Disuguhi makanan dan minuman yang baik. Disambut dengan wajah yang menyenangkan. Ini sesuai dengan perintah rasul dalam sebuah keterangan, bahwa "barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, muliakanlah tamu."
Sungguh istimewa memuliakan tamu, ia menjadi indikator keberimanan seseorang. Jika tidak memuliakan tamu, artinya keberimanannya patut dipertanyakan
Ketiga etika di atas (berpakaian, berbicara dan bertamu), bagi anak-anak kita merupakan hal yang sangat urgen untuk diberikan pemahamannya.
Tak jarang kita melihat bagaimana anak-anak kita berperilaku, baik dengan teman sebayanya ataupun dengan orang yang seharusnya dihormati seperti orang tua dan guru, mereka kurang menampakan sopan santun.
Ketika bergaul, baik dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenisnya, mereka cenderung untuk meniru model pergaulan ”Barat” dan K-pop sebagaimana yang mereka tonton di TV dan internet.
Ini adalah realitas. Jangan-jangan kita selaku guru dan orang tua hanya mengajarkan etika diniyah kepada mereka. Dan kita lupa memberi keteladanan kepada mereka.
Walau bagaimanapun anak-anak kita adalah amanah yang diberikan Tuhan untuk dijaga agar tidak terjerumus dalam perbuatan-perbuatan yang dilarang dan menyimpang. Satu tindakan yang patut dilakukan orang tua dan guru adalah harus menjadi teladan bagi anak-anaknya.
Keteladananlah yang mampu menjadi metode paling jitu dalam menanamkan etika diniyah, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh rasulullah SAW.
Semoga anak-anak kita menjadi generasi yang beretika.
# catatan abwah
Etika sangat penting untuk diterapkan... Bukan hanya teori..good job..
BalasHapusOk
Hapussetuju
HapusPR buat kita terapkan
BalasHapusYes agree
HapusEtika merupakan pedoman dalam hidup,terima kasih good....
BalasHapusThanks
HapusTerima kasih ilmu nya.
BalasHapusSangat informatif & bermanfaat
BalasHapussemoga bermanfaat
Hapusoke
BalasHapusYes
Hapus