Ke Medan beli bika ambon
Ke Pekalongan beli batik
Kepada Allah kita memohon
Agar tahun ini jauh lebih baik
Di awal tahun 2023 ini, seyogyanya yang dilakukan adalah meyuntikan semangat dan motivasi diri. Self motivation, memotivasi diri sendiri. Kebiasaan kita biasanya dimotivasi oleh orang lain, sehingga belakangan muncul profesi baru, yaitu MOTIVATOR.
Motivator berusaha membangkitkan kembali semangat yang kendor karena tergerus oleh rutinitas. Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Aktivitas yang sama dilakukan secara terus menerus dan berulang mengakibatkan kejenuhan. Disinilah motivator biasanya berperan menggali spirit dan semangat. Dengan mengingatkan kembali hakikat dan tujuan hidup serta tugas-tugas yang dilaksanakan.
Intinya adalah meningkatkan kualitas diri, lahir dan batin untuk kehidupan yang lebih baik.
Menjadikan masa lalu sebagai pelajaran dan masa depan sebagai rangkaian cita kebaikan.
Sebagai seorang hamba, siapapun kita, seberapapun dosa dan kesalahan di masa lalu, se sholih apapun di masa kini, tidak menjadi kepastian bahwa kondisi kita di penghujung hidup akan seperti itu terus.
Sebuah nasihat dari seorang sufi;
"Basyiril mudznibiina, Bi anni ghofuurun, Wa andziris shaadiqiina, Bi anni ghoyuurun."
Artinya, "Berilah kabar gembira para pendosa, Sesungguhnya Aku Maha Pengampun, Dan peringatkan orang-orang yang benar, Sesungguhnya Aku Maha Mengubah." (Sirrul asrar - Syaikh al-Jailani)
Bagi yang pernah dan bergelimang dosa jangan pernah takut untuk bertaubat dan memulai kebaikan. Seberapapun dosa dan kesalahan yang ada, jika kita memohon ampun, niscaya Allah akan mengampuni.
Allah senang kepada hambaNYA yang bertaubat.
Imam Ibnu Athoilah mengilustrasikan senangnya Allah terhadap orang yang bertaubat, ibarat seorang ibu yang kehilangan anaknya di gurun pasir, setelah sekian lama kemudian ia menemukan kembali sang anak. Bisa kita bayangkan betapa bahagianya sang ibu.
Begitulah Allah, Allah menyayangi hamba-NYA melebihi sayangnya seorang ibu terhadap anaknya. Seorang hamba yang keluar dari jalur kebenaran dan ketauhidan, lantas ia bermaksiat dan melakukan kemunkaran, ibarat seorang anak yang lepas dari pelukan ibunya. Saat ia bertaubat dan kembali dalam kebenaran, laksana ia ditemukan kembali oleh Allah sehingga Allah sangat senang.
Hakikatnya Allah sangat cinta pada hambaNYA. Allah tidak ingin hambaNYA terjerumus dalam gelimang dosa dan kemaksiatan. Allah menginginkan manusia dalam jalan yang diridhoiNYA.
Ke Pekalongan beli batik
Untuk oleh-oleh Si Mamah
Moga 2023 perilaku lebih baik
Dan dijalankan dengan istiqomah
# catatan_abwah
Hatur nhn ustadz....
BalasHapusHatur nuhun
BalasHapusJazaakallahu khayr pak ust
BalasHapus