Tiga Nasihat Imam Ahmad
Seorang ulama besar yang bernama Imam Ahmad Bin Hanbal memberikan nasihat kepada para muridnya.
Perlu diketahui bahwa Imam Ahmad dikenal sebagai ulama yang ahli fiqih, ahli hadits dan juga ahli hikmah.
Dalam ilmu fiqih, Imam Ahmad adalah satu dari empat ulama besar dalam madzhab fiqh, yaitu Imam Malik, Imam Hanafi dan Imam Syafii.
Berikut adalah tiga nasihat yang disampaikan Imam Ahmad kepada muridnya dalam sebuah kesempatan. Nasihat ini juga menjadi nasihat bagi kita semua agar lebih baik lagi dalam menjalani kehidupan.
1. "Segala sesuatu ada berkahnya, dan berkahnya hati adalah menerima segala pemberian Allah."
Keberkahan selalu menaungi segala sesuatu yang ada dalamm kehidupan seorang hamba. Syaratnya adalah ketika segala sesuatu itu dilaksanakan dan ditujukan hanya untuk dan karena Allah SWT.
Begitupun suasana hati manusia, ia akan merasakan ketenangan hati jika ia menerima segala pemberian dan takdir Allah.
Apapun yang Allah berikan ia menerimanya. Ia yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik pada hambanya.
Ia juga yakin bahwa Allah lebih tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba tersebut, sehingga realita dan fakta yang saat ini terjadi ia yakini sebagai takdir yang harus ia terima dengan lapang dada.
Inilah hakikat keberkahan hati.
2. "Rezeki itu disebut berkah, jika pemiliknya memperoleh kemudahan untuk membelanjakannya di jalan Allah SWT."
Keberkahan rezeki yang Allah berikan akan nampak pada sejauh mana rezeki itu membawanya lebih dekat kepada Allah SWT.
Rezeki yang Allah berikan, berupa apapun bentuknya, bisa materi ataupun non materi, jika itu menjadi jalan bagi seorang hamba utnuk menjadi saran ibadah, berbuat baik terhadap orang lain dan menjadikannya merasa lebih dekat dengan Allah, maka itulah rezeki yang berkah.
Rezeki yang berkah bukan terukur dari jumlah, namun dari sejauh mana kemanfaatannya demi kebaikan. Terkadang kita melihat orang yang hartanya sedikit, namun ia mampu untuk memenuhi dan mencukupi semua kebutuhannya. Tapi, tidak sedikit kita temukan orang yang secara materi berlimpah dengan harta benda, namun ia tetap merasa gelisah dan galau dalam mencukupi kebutuhan hidupnya.
Jadi, berkah adalah "ziyadtul khoir", bertambah-tambahnya kebaikan. Bukan bertambahnya materi yang berlipat-lipat.
3. "Sibukkan dirimu dengan segala amal kebaikan, sebelum datang sesuatu yang menghalangimu untuk melakukan kebaikan tersebut."
Kematian adalah peristiwa yang bisa datang kapan saja dan dimana saja. Manusia tidak memiliki kemampuan dan penegetahuan tentangnya.
Untuk menyikapi ini, seorang hamba seharusnya melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Ia berlomba-lomba dalam kebaikan, "fastabiqul khoirat". Sebab ia tidak tahu sampai batas kapan ia memiliki kesempatan untuk melakukan kebaikan tersebut.
Maka, orang yang dalam hidupnya sering melakukan kemaksiatan dan dosa, sesungguhnya ia melupakan ajal yang pasti datang menjemput.
Semoga tiga nasihat Imam Ahmad ini bisa kita renungkan dan diamalkan dalam kehidupan.
@catatan_abwah
Komentar
Posting Komentar